Di Bawah Rintik Hujan
Gontai kaki yang melangkah perlahan
Menginjak dasar jurang dalam yang tak ada habisnya
Panggilan awan yang begitu menggelora
Menancapkan wajahku ke sebuah cahaya
Suatu kesuraman akan datang
Tak lagi perlahan namun terburu-buru
Menangkap bongkahan pisau yang terlalu menyayat
Tak peduli biarkan saja
Karena terlalu kuat ku hentikan diri
Membiarkan puing puing air membasahi diri
Tak apa tak ada yang peduli
Yang kulihat hanya genggaman tangan hangat di bawah bangunan itu
Yang mencoba menghindari rintik yang menjemukan
Haruskah aku terjatuh lagi?
Haruskah ku jatuhkan diri ke jurang itu lagi?
Tidak, aku tak bisa terus seperti itu
Mataku basah, ya tak hanya mataku tapi semuanya
Tak ada yang tau aku sedang meratapi itu
Biarkan saja
Biarkan aku menjadi kerikil yang berada di atas aspal saja
Agar aku terjatuh di diriku sendiri
Agar aku sakit di atas diriku sendiri
Agar aku tak menyesal jatuh di tempat yang lain
Di bawah rintik hujan
Selalu ku perhatikan genggaman tangan itu
Tertawa
Ya! mereka tertawa bahagia
Ah apa peduliku
Temaram lampu malam pun membiarkanku tetap basah kuyup
Tak ada hentinya
Aku masih diam
Aku tak kuat berjalan dengan menyeret berkarung-karung pecahan ini
Bukan pecahan yang berharga
Hanya saja aku ingin mencoba merangkainya kembali
Hei mereka berlari di bawah hujan
Mereka tak sengaja menyenggol karung-karung yang kuseret
Mereka hanya tersenyum dan tertawa
Lalu pergi
Sana pergi yang jauh saja
Tak usah membantuku untuk bangkit
Aku tak perlu
Di bawah rintik hujan
Aku harus mengembalikan pecahan itu masuk ke dalam karung
Tapi untuk apa?
Sekarang pecahan itu semakin hancur
Aku tak bisa mengambilnya
Semakin kucoba deras air hujan semakin membawanya jauh
Genggaman tangan itu masih ku ingat
Ku buang karung itu aku tak peduli lagi
Di bawah rintik hujan
Aku basah kuyup
Di bawah rintik hujan
Aku berdoa
Agar mereka bertemu dengan pelangi
Di ujung sana
Bogor, Juli 2014
Republish from : http://auliarahmahtnaz.tumblr.com/post/92225639936/di-bawah-rintik-hujan
About Me
ARA.
Dreamer
This is my second blog. I love to write poem since I'm in the Elementary School. So, I want to have a blog just for my poem.
Popular Posts
-
Kamu tau rasanya berdiri di atas air? Kamu pikir mudah? Berjalan tanpa ada hambatan Yang nyatanya penuh jebakan Semakin berjalan ras...
-
Dalam sepekat cahaya Tuhan membawa air mata Jika mampu kau rasakan aku telah mati Tak ada sedikitpun hembusan angin yang selalu menggel...
-
Aku benci saat mentari diperlakukan seperti raja Aku benci melihat senyum semu saat ku gelengkan kepala Aku benci mendengar ocehan lemb...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar