Benci dengan Senyum Itu
Aku benci saat mentari diperlakukan seperti raja
Aku benci melihat senyum semu saat ku gelengkan kepala
Aku benci mendengar ocehan lembut yang memojokkan ketidakmampuanku
Aku benci menjadi angin
Yang hanya bisa berlari dan berhembus lembut menyapu keheningan
Aku benci menjadi patung
Kehadiranku hanya sebagai pajangan
Hanya dilirik dan berlalu begitu saja
Aku juga ingin menjadi mentari
Selalu dicari dan diberi senyuman puas
Aku ingin sesekali menghentikan waktu
Dan melompat ke belakang atau ke depan
Bukan di sini!
Aku bosan melihat untaian tulisan yang membuahkan senyum semu itu
Aku benci melihat kesenangan itu
Karena aku memang bukan bagian dari kesenangan itu
Terkadang aku muak
Buat aku menjadi angin topan saja
Agar aku bisa merubuhkab diriku sendiri
Menghancurkan semua yang ada di hadapanku dan menghilang begitu saja
Atau mungkin aku dibawa kabur oleh diriku sendiri
Dan menjadi mentari di langit
Membuahkan senyuman puas itu
Tapi kini mimpiku sedang berkembang
Aku hanya ingin melihat kedua bagian dari diriku
Menjadi bunga yang selalu ada di musim semi
Walau diriku yang sebenarnya bukan ada di sini
Jakarta, Agustus 2013
About Me
ARA.
Dreamer
This is my second blog. I love to write poem since I'm in the Elementary School. So, I want to have a blog just for my poem.
Popular Posts
-
Kamu tau rasanya berdiri di atas air? Kamu pikir mudah? Berjalan tanpa ada hambatan Yang nyatanya penuh jebakan Semakin berjalan ras...
-
Dalam sepekat cahaya Tuhan membawa air mata Jika mampu kau rasakan aku telah mati Tak ada sedikitpun hembusan angin yang selalu menggel...
-
Aku benci saat mentari diperlakukan seperti raja Aku benci melihat senyum semu saat ku gelengkan kepala Aku benci mendengar ocehan lemb...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar